Selasa, 25 Juni 2013

Tugas Photoshop 2

 

IMG_0295

 

 

 

(Before)

 

 

 

 

 

68635_poster2000

                                                    (Before)

photosop edit copy

(After)

Tugas photoshop 1

 

538137_569569403056171_171361032_n

(Before)

 

538137_569569403056171_171361032_n copy

(After)

Sindrom pramenstruasi

 

Sindrom pramenstruasi (bahasa Inggris : premenstrual syndrome, PMS) adalah kumpulan gejala fisik, psikologi, dan emosi  yang terkait dengan siklus menstruasi wanita. Pada sekitar 14% perempuan antara usia 20-35 tahun, sindrom pramenstruasi sangat hebat pengaruhnya sehingga mengharuskan mereka beristirahat dari sekolah atau kantornya. Bahkan survai tahun 1982 di Amerika Serikat menunjukkan, PMS dialami 50% wanita dengan sosio-ekonomi menengah yang datang ke klinik ginekologi. Gangguan kesehatan berupa pusing, depresi, perasaan sensitif berlebihan sekitar dua minggu sebelum haid biasanya dianggap hal yang lumrah bagi wanita usia produktif.

Penyebab munculnya sindrom ini memang belum jelas.

Beberapa teori menyebutkan antara lain karena faktor hormonal yakni ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron. Teori lain bilang, karena hormon estrogen yang berlebihan. Para peneliti melaporkan, salah satu kemungkinan yang sedang diselidiki adalah adanya perbedaan genetik pada sensitivitas reseptor dan sistem pembawa pesan yang menyampaikan pengeluaran hormon seks dalam sel. Kemungkinan lain, itu berhubungan dengan gangguan perasaan, faktor kejiwaan, masalah sosial, atau fungsi serotonin yang dialami penderita.

Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya PMS, antara lain :

1. Wanita yang pernah melahirkan (PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima).

2. Status perkawinan (wanita yang sudah menikah lebih banyak mengalami PMS dibandingkan yang belum).

3. Usia (PMS semakin sering dan mengganggu dengan bertambahnya usia, terutama antara usia 30 - 45 tahun).

4. Stres (faktor stres memperberat gangguan PMS).

5. Diet (faktor kebiasaan makan seperti tinggi gula, garam, kopi, teh, coklat, minuman bersoda, produk susu, makanan olahan, memperberat gejala PMS).

6. Kekurangan zat-zat gizi seperti kurang vitamin B (terutama B6), vitamin E, vitamin C, magnesium, zat besi, seng, mangan, asam lemak linoleat. Kebiasaan merokok dan minum alkohol juga dapat memperberat gejala PMS.

7. Kegiatan fisik (kurang berolahraga dan aktivitas fisik menyebabkan semakin beratnya PMS).

Tipe dan gejalanya Tipe PMS menurut Dr. Guy E. Abraham (ahli kandungan dan kebidanan dari Fakultas Kedokteran UCLA, AS) membagi PMS menurut gejalanya yakni PMS tipe A, H, C, dan D. 80% gangguan PMS termasuk tipe A. Penderita tipe H sekitar 60%, PMS C 40%, dan PMS D 20%. Kadang-kadang seorang wanita mengalami gejala gabungan, misalnya tipe A dan D secara bersamaan.

PMS tipe A (anxiety) ditandai dengan gejala seperti rasa cemas, sensitif, saraf tegang, perasaan labil. Bahkan beberapa wanita mengalami depresi ringan sampai sedang saat sebelum mendapat haid. Gejala ini timbul akibat ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesterone (hormon estrogen terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon progesterone). Ada pula kram perut Pada hari pertama atau satu hari menjelang datang bulan, banyak wanita yang mengeluh sakit perut atau tepatnya kram perut. Gangguan kram perut ini tidak termasuk PMS walaupun ada kalanya bersamaan dengan gejala PMS.

Kram pada waktu haid atau nyeri haid merupakan suatu gejala yang paling sering. Gangguan nyeri yang hebat, atau dinamakan dismenorea, sangat mengganggu aktivitas wanita, bahkan sering kali mengharuskan penderita beristirahat bahkan meninggalkan pekerjaannya selama berjam-jam atau beberapa hari.

PMS tipe H (hyperhydration) memiliki gejala edema(pembengkakan), perut kembung, nyeri pada buah dada, pembengkakan tangan dan kaki, peningkatan berat badan sebelum haid. Pembengkakan itu terjadi akibat berkumpulnya air pada jaringan di luar sel (ekstrasel) karena tingginya asupan garam atau gula pada diet penderita.

Untuk mencegah terjadinya gejala ini penderita dianjurkan mengurangi asupan garam dan gula pada diet makanan serta membatasi minum sehari-hari.

PMS tipe C (craving) ditandai dengan rasa lapar ingin mengonsumsi makanan yang manis-manis (biasanya coklat) dan karbohidrat sederhana (biasanya gula). Pada umumnya sekitar 20 menit setelah menyantap gula dalam jumlah banyak, timbul gejala hipoglikemia seperti kelelahan, jantung berdebar, pusing kepala yang kadang-kadang sampai pingsan. Hipoglikemia timbul karena pengeluaran hormon insulin dalam tubuh meningkat. Rasa ingin menyantap makanan manis dapat disebabkan oleh stres, tinggi garam dalam diet makanan, tidak terpenuhinya asam lemak esensial (omega 6), atau kurangnya magnesium.

PMS tipe D(depression) ditandai dengan gejala rasa depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit dalam mengucapkan kata-kata (verbalisasi), bahkan kadang-kadang muncul rasa ingin bunuh diri atau mencoba bunuh diri. PMS tipe D murni disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen, di mana hormon progesteron dalam siklus haid terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon estrogennya. Kombinasi PMS tipe D dan tipe A dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu stres, kekurangan asam amino tyrosine, penyerapan dan penyimpanan timbal di tubuh, atau kekurangan magnesium dan vitamin B (terutama B6).

DIET TEPAT MENCEGAH PMS

Pencegahan PMS (sindrom pra-menstruasi) dapat dilakukan melalui diet yang tepat dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

* Batasi kosumsi makanan tinggi gula, tinggi garam, daging merah(sapi dan kambing), alkohol, kopi, teh, coklat, serta minuman bersoda.

* Kurangi rokok atau berhenti merokok.

* Batasi konsumsi protein (sebaiknya sebanyak 1,5 gr/kg berat badan per orang).

* Meningkatkan konsumsi ikan, ayam, kacang-kacangan, dan biji-biji-bijian sebagai sumber protein.

* Batasi konsumsi makanan produk susu dan olahannya (keju, es krim, dan lainnya) dan gunakan kedelai sebagai penggantinya.

* Batasi konsumsi lemak dari bahan hewani dan lemak dari makanan yang digoreng.

* Meningkatkan konsumsi sayuran hijau.

* Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung asam lemak esensial linoleat seperti minyak bunga matahari, minyak sayuran.

* Konsumsi vitamin B kompleks terutama vitamin B6, vitamin E, kalsium, magnesium juga omega-6 (asam linolenat gamma GLA).

Di samping diet, perhatikan pula hal-hal berikut ini untuk mencegah munculnya PMS:

* Melakukan olahraga dan aktivitas fisik secara teratur.

* Menghindari dan mengatasi stres.

* Menjaga berat badan. Berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko menderita PMS.

* Catat jadwal siklus haid Anda serta kenali gejala PMS-nya.

* Perhatikan pula apakah Anda sudah dapat mengatasi PMS pada siklus-siklus datang bulan berikutnya.

Batasi konsumsi makanan tinggi gula & garam, daging merah (sapi & kambing), alkohol, kopi, the, coklat, & minuman bersoda.

Kurangi atau berhenti merokok

Batasi konsumsi protein (1,5 gr/kg berat badan per orang).

Meningkatkan konsumsi ikan, ayam, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Batasi konsumsi makanan produk susu dan olahannya (keju, es krim, dll) dan gunakan kedelai sebagai pengganti.

Meningkatkan sayuran hijau, makanan yang mengandung asam lemak esensial linoleat seperti minyak bunga matahari & minyak sayuran.

Konsumsi vitamin B kompleks terutama vitamin B6, vitamin E, kalsium, magnesium juga omega-6.

Melakukan olahraga dan aktivitas fisik secara teratur.

Menghindari dan mengatasi stress.

Menjaga berat badan

Catat jadwal siklus haid anda serta kenali PMS-nya.

Sabtu, 22 Juni 2013

Gambar-gambar Kucing Lucu ^o^v

 

 

602002_316823245110003_320771282_n

 

526407_317306608395000_1315031744_n534312_323358594456468_1391464435_n

 

 

 

 

 

 

534801_320094774782850_632168892_n

 

540760_322272424565085_950995828_n555793_325559304236397_1396841913_n

 

 

 

 

 

 

 

946697_338206522971675_1849971833_n

 

923033_327604707365190_114129709_n                216649_316823205110007_413801140_n

 

558926_319722374820090_614542435_n

969668_340735352718792_1405638527_n945914_351242045001456_1392943807_n

 

 

 

 

 

 

 

5841_296520423806952_558477229_n

 

58827_321150988010562_506901859_n

 

15254_322973447828316_622401514_n215836_316823231776671_1658129168_n

 

 

 

 

 

 

 

164956_326009604191367_828211680_n

 

263239_339034286222232_491892183_n

407120_329293920529602_1856448901_n

 

 

 

 

 

 

 

 

431882_343902999068694_1408373120_n

547507_323867967738864_1345861950_n

734005_316823201776674_889038075_n

 

 

 

 

 

 

734510_320455744746753_492798094_n

 

 

 

922976_332143240244670_1575505872_n

Cat is funny animal ^_^

 

480836_316823191776675_854311763_n

Hai, semua penggemar kucing !!! mari simak 43 keunikan dari kucing ^_^

  1. Kucing memiliki 30 ruas tulang belakang, yaitu 5 kali lebih banyak dari manusia
  2. Kucing memiliki 230 tulang, yaitu 24 kali lebih banyak dari manusia
  3. Kucing tidak memiliki collarbone, sehingga memungkinkan masuk melewati celah selebar kepalanya
  4. Kelenturan tubuh kucing sangat menakjubkan, kaki depannya dapat diputar ke segala arah dan setengah bagian tubuhnya dapat bergerak ke arah yang berlawanan
  5. Pendengaran kucing lebih sensitif dari manusia dan anjing. Batas pendengaran kucing 65 khz, sedangkan manusia 20 khz
  6. Kucing memiliki mata terbesar dibandingkan dengan mamalia lainnya (dalam hubungannya dengan besarnya tubuh)
  7. Kucing tidak dapat melihat pada kegelapan total, akan tetapi ketajaman matanya pada malam hari sangat baik. Mata kucing memiliki lapisan perefleksi cahaya yang disebut tapetum yang dapat berfungsi untuk memperkuat cahaya yang masuk retina.
  8. Cakupan pandangan kucing 185 derajat
  9. Kucing memiliki indera penciuman 20-80 juta sel olfactory, sedangkan manusia hanya 5-20 juta
  10. Denyut nadi kucing normal antara 110-170 denyutan per menit (jika anda ingin melakukan pengecekan denyut nadi lakukan di paha belakang di bagian sendi yang menghubungkan kaki dengan tubuh)
  11. Kucing menarik nafas sebanyak 20-40 kali per menit
  12. Suhu tubuh kucing normal 102 °F atau 38.8 °C
  13. Kucing kampung dapat lari dengan kecepatan 31 mile per jam
  14. Kucing memiliki system syaraf yang sangat sensitif.
  15. Kucing dapat melompat ke ketinggian 5 kali tinggi badannya.
  16. Setiap kucing memiliki nose pad yang sangat khas, sehingga tidak akan penah ada dua kucing yang memiliki sidik hidung yang sama
  17. Kucing merespon panggilan wanita lebih baik dari pada pria, mungkin karena suata wanita memiliki puncak yang lebih tinggi
  18. Orang yang alergi terhadap kucing pada umumnya alergi terhadap air liur kucing
  19. Telah dibuktikan secara ilmiah bahwa mengelus-elus kucing merupakan salah satu cara menurunkan tekanan darah kita.
  20. Rata-rata umur kucing 15-16 tahun.
  21. Untuk menentukan kesetaraan umur kucing dengan umur orang, mulailah dengan 20 tahun sebagai umur tahun pertama kucing, kemudian tambahkan 4 tahun umur manusia untuk setiap umur tahun kucing. Sebagai contoh : Jika kucing anda berumur 4 tahun berarti umurnya setara dengan 20 tahun (untuk umur 1 tahun) ditambah 3 x 4 tahun,yaitu setara dengan umur 32 tahun pada orang.
  22. Kucing memiliki daya penciuman yang sangat baik. Ini adalah alasan mengapa kucing tidak akan menggunakan kotak sampah kotor. Dan mereka juga memiliki pendengaran yang bagus.
  23. Kucing benci bau parfum. Mereka juga membenci aroma jeruk dan lemon.
  24. Kucing menganggap daerah yang memiliki bau amonia sebagai daerah eliminasi. Jadi, tidak dianjurkan untuk menggunakan amonia untuk membersihkan bau urin kucing.
  25. Seekor kucing mengetahui perubahan dalam suasana hati Anda, dan kadang-kadang itu akan mempengaruhi kucing Anda.
  26. Di Indonesia, suara kucing sering ditulis dengan kata “Meong”. Dalam bahasa Inggris yang digunakan di Amerika, suara kucing sering ditulis dengan “Meow”. Di negara Inggris sendiri, suara kucing ditulis “Miaow”. Kalau bahasa Jepang sering ditulis dengan kata “Nya”.
  27. Kucing termasuk hewan yang sangat bersih. Mereka sering merawat diri dengan menjilati rambut mereka. Saliva atau air liur mereka adalah agen pembersih yang kuat. tapi dapat memicu alergi pada manusia. Kadangkala kucing memuntahkan semacam hairball atau gulungan rambut yang terkumpul di dalam perutnya.
  28. Kucing dapat menyimpan energi dengan cara tidur lebih sering ketimbang hewan lain. Lama tidur kucing bervariasi antara 12 – 16 jam per hari, dengan angka rata-rata 13 – 14 jam. Tapi tidak jarang dijumpai kucing yang tidur selama 20 jam dalam satu hari.
  29. Pintu khusus kucing (cat flap) yang biasa terdapat pada pintu rumah, ditemukan pertama kali oleh Sir Isaac Newton (penemu hukum gravitasi).
  30. Ekor kucing dipergunakan untuk menjaga keseimbangaan, terutama ketika sedang melompat atau berlari.
  31. Kucing memakan rumput dengan tujuan memperbaiki pencernaan dan membantu mengeluarkan rambut yang tertelan dan menumpuk di lambung.
  32. Kucing yang sehat mempunyai suhu tubuh 38°C – 39.5°C.
  33. Kucing betina matang secara seksual ketika berumur 6-10 bulan, sedangkan kucing jantan pada umur 9 -12 bulan.
  34. Rata-rata jumlah anak kucing dalam satu kelahiran adalah 2-6 ekor.
  35. Dengkuran kucing (purring) tidak selalu menunjukkan bahwa kucing dalam keadaan nyaman. Kucing juga akan melakukan hal yang serupa dan lebih keras pada saat dalam keadaan stres atau kesakitan
  36. Semua kucing memerlukan taurine dalam makanan untuk mencegah kebutaan. Kucing juga harus mengkonsumsi sejumlah lemak dalam makanan karena tidak dapat memproduksi lemak sendiri.
  37. Ketika seekor kucing menggosokkan badannya ke kaki atau badan anda, ia sedang menandai anda dengan baunya dan menyatakan anda sebagai pemiliknya.
  38. Rata-rata umur kucing yang hidup di luar rumah sekitar 3-5 tahun, sementara yang hidup didalam rumah dapat mencapai umur 16 tahun atau lebih lama.
  39. Rata-rata waktu tidur kucing sekitar 16 jam
  40. Kaki depan kucing mempunyai 5 jari dan 4 jari pada kaki belakang. Kucing yang lahir dengan 6 atau 7 jari pada kaki depan dan tambahan jari pada kaki belakang disebut polidaktil.
  41. Kucing dewasa mempunyai 30 buah gigi, 16 buah di rahang atas dan 14 buah di rahang bawah.
  42. Ada sekitar 9600 helai rambut tiap cm2 kulit bagian atas dan sekitar 19200 helai rambut tiap cm2 kulit bagian bawah.
  43. Lidah kucing tidak dapat merasa karena kurangnya sensor syaraf perasa di lidah. Manusia mempunyai sekitar 9000 sensor syaraf perasa di lidah, sedangkan kucing hanya mempunyai 473 buah. Nafsu makan kucing terutama dipengaruhi oleh bau bukan rasa makanan.

Kucing gak selalu jadi hewan yang menakutkan hlo, malah kucing itu hewan yang sangat lucu, penyayang, bahkan penghibur disaat galau hlooo guys !!! :D misalnya kita kasih dia mainan tali yang kita goyangkan seperti penari balet itu …pasti dia mengikuti gerakan tali itu kemanapun arahnya, seolah-olah kita menggoda si kucing untuk bermain :D ataupun menggunakan bola-bola kecil dia akan bermain seperti bermain sepak bola hloo hahaa…. gimana gak lucu kan si kucing unyu ini :D dan setahuku juga kucing merupakan peliharaan Nabi Muhammad SAW hlo guys…subhanallah !!! ^o^

sumber : http://popopetshop.wordpress.com/kucing/info-kucing/43-fakta-unik-tentang-kucing/

Kamis, 20 Juni 2013

How to Make Hot Chocolate

Method One: Bar Chocolate Ingredients

Serves four to six

  • 6 ounces (170 grams) solid chocolate, chopped
  • 4 cups (1L) milk (nonfat to cream, as rich as you prefer)
  • Cream (optional)
  • Pinch of salt (optional)
  • Optional flavorings, such as vanilla, herbs, and spices (cinnamon and nutmeg give nice notes to the finished drink), liqueur, mint etc.
  • Marshmallows (optional)

Method Two: Powdered Cocoa Ingredients

Serves four to six

  • 1/2 cup cocoa powder
  • 1/2 cup sugar
  • 4 cups (1L) milk (nonfat to cream, as rich as you prefer)
  • 1/4 cup (60ml) water
  • Pinch of salt (optional)
  • Optional flavorings, such as vanilla, herbs and spices (cinnamon and nutmeg give nice notes to the finished drink), liqueur, mint etc.
Method One: Bar Chocolate
  1. Obtain good quality bar chocolate. Companies such as Scharffen Berger, Green & Black's, Perugina, Ghirardelli, and Guittard all make excellent chocolate bars. For white chocolate lovers, Perugina is an excellent choice.

    • You can also find flavored solid chocolates, which can be delicious.
    • If you start with chocolate at the sweetness you prefer, you do not need to add additional sugar. You can also start with unsweetened chocolate, and add sugar to taste.
  2. Prepare the chocolate. Using a sharp knife (serrated knives well for this task), chop the chocolate into chunks. The finer the chop, the quicker the chocolate will melt.

    • The basic recipe calls for about 1-1/2 ounces (50g, or 3 tbsp) chocolate per 8-ounce cup. Adjust this up or down depending on how rich you like your hot chocolate. You can add more chocolate per cup, or less milk per cup—the choice is yours, depending on how much you love your hot chocolate!
  3. Melt the chocolate. In a 2-quart saucepan over medium-low heat, melt the chocolate with 1 cup (250ml) milk, stirring constantly, until the chocolate is fully melted.

    • An alternative to direct heat is to use a double boiler. Place a small pot of water on high heat and put a metal bowl on top. Add the chocolate and stir until fully melted. Add cream at 1:1 to the chocolate and stir, effectively making a ganache. The ganache will be added to your mug of hot milk when finished.
    • Add any additional flavorings to the ganache while stirring in the cream.
    • Using the double boil method should make it more difficult to burn your chocolatey goodness, but be careful with the bowl as it will get hot!
  4. Add flavorings. Salt, liqueurs, spices, and other flavorings can be added now. To increase their flavor presence in the hot chocolate, they will need the opportunity to steep for a longer period of time. However, if you want a subtler, less pronounced flavor, hold off for now.

  5. Increase the heat to medium. Add the remainder of the milk, whisking continuously. If you notice black flecks floating on the surface, don't worry: these flecks are bits of unmelted chocolate, and will disappear as your delicious beverage heats up.

    • Sometimes, whisking vigorously is necessary to dissolve unmelted chocolate completely.
    • If the mixture becomes too hot, or you feel that it might burn, remove pot from the heat and continue to stir, allowing the temperature to reduce. Put the pot back on the heat once the mixture has cooled.
    • Do not allow the mixture to boil!
  6. Enjoy your hot chocolate. Served in small cups or large mugs, or garnished with whatever you wish, such as mint leaves, cinnamon sticks, or whipped cream, it's going to be delicious! You can also add a kick to your cocoa with a shot of whiskey, rum, brandy, or peppermint schnapps.

Method Two: Powdered Cocoa
  1. Start with good cocoa. The difference between cocoa and chocolate is that chocolate includes the fatty part of the cocoa seeds, known as cocoa butter. Cocoa powder is what's left when the cocoa butter is extracted.[2] There is a noticeable difference in flavor, but a steaming cup of hot cocoa can be just as enticing, especially if you don't have a bar of chocolate handy!

  2. Combine cocoa powder, sugar, and salt. In a 2-quart sauce pan, whisk together the cocoa and sugar until blended. Add the water, and whisk until combined.

  3. Cook over medium heat. Stirring constantly, bring the mixture to a boil. Stop stirring, reduce the heat to medium low, and let the mixture boil for 2 minutes.

    • As with the first method, you can add any flavorings you like at this point.
  4. Add milk. Slowly add in the milk, stirring to blend. Heat the cocoa until it's very hot, but do not allow it to boil.

  5. Serve it up! Pour the cocoa into a cup or a mug.

  6. Garnish as desired, and top with a dollop of whipped cream or marshmallows.

Warnings

  • Don't leave the stove unattended because milk and chocolate can burn easily.
  • When stirring the hot chocolate in the pot, a wire whisk is best. A spoon may not blend the chocolate and liquid thoroughly, and you'll end up with a grainy beverage.
  • Hot chocolate is a high calorie treat. The good news is that it's a low cholesterol treat

sumber : http://www.wikihow.com/Make-Hot-Chocolate

En Donde Estas

(Agnes Monica Feat Christian Chavez)

 

Christian Chavez:

Disfrazando con un beso este vacío que se siente.

Ocultando en el silencio otra mañana indiferente.

Cada uno caminando en sentido contrario al corazón.

Te extraño, amor

Agnes Monica :

Pejamkan mataku dan kurasakan saat itu

Masih teringat rasa yang kita punya sejak dulu

Namun ini langkahmu dan ini maumu

Kamu jauh dariku


Chorus (Christian Chavez and Agnes Monica):

Que se moría por una mirada,

Que entre tus brazos solo suspiraba,

Que le bastaba como una caricia

Para curarlo de cualquier herida.

Que nos faltaba para enamorarnos?

Convencidos en nos separarnos.

Tú y yo jurabamos y nos creía

Que tanto amor hasta nos sobraría.

En dónde estás? En dónde estoy? si te quería

And the time has passed us by

There's no more words to say

We forget to love each other

This is all we ever had

Where did you go

But I Still Love You

Agnes Monica and Christian take turn singing this part :

Where Did you go (Where did you go)

And where I Am (where am I)

But I Still love you

Kau di mana (En dónde estás?)

En dónde estoy (En dónde estoy)

But I Still Love You

En Donde Estas…….

Selasa, 18 Juni 2013

"Wish You Were Here"

-Avril Lavigne-

I can be tough
I can be strong
But with you, it's not like that at all
There's a girl
That gives a shit
Behind this wall
You just walk through it
And I remember all those crazy things you said
You left them running through my head
You're always there, you're everywhere
But right now I wish you were here.
All those crazy things we did
Didn't think about it, just went with it
You're always there, you're everywhere
But right now I wish you were here
Damn, Damn, Damn,
What I'd do to have you
Here, here, here
I wish you were here.
Damn, Damn, Damn
What I'd do to have you
Near, near, near
I wish you were here.
I love the way you are
It's who I am, don't have to try hard
We always say, say it like it is
And the truth, is that I really mi-i-iss
All those crazy things you said
You left them running through my head
You're always there, you're everywhere
But right now I wish you were here.
All those crazy things we did
Didn't think about it, just went with it
You're always there, you're everywhere
But right now I wish you were here
[Chorus:]
Damn, Damn, Damn,
What I'd do to have you
Here, here, here
I wish you were here.
Damn, Damn, Damn
What I'd do to have you
Near, near, near
I wish you were here.
[Bridge:]
No, I don't wanna let go
I just wanna let you know
That I never wanna let go
(Let go let go let go let go)
No, I don't wanna let go
I just wanna let you know
That I never wanna let go
(Let go let go let go let go let go let go let go)
Damn, Damn, Damn,
What I'd do to have you
Here, here, here
I wish you were here (I wish you were)
Damn, Damn, Damn
What I'd do to have you
Near, near, near
I wish you were here.
Damn, Damn, Damn,
What I'd do to have you
Here, here, here
I wish you were here.
Damn, Damn, Damn
What I'd do to have you
Near, near, near
I wish you were here.

Senin, 17 Juni 2013

Venipuncture III

 

 

clip_image002

 

Anggota Kelompok :

Devi Sintya Pangestika       A102.08.017

Dewi Wulansari                   A102.08.018

Dian Faisal Ardianto           A102.08.019

Ditya Garin Maharani        A102.08.020

 

AAK NASIONAL SURAKARTA

2012/2013

 

BAB I

PENDAHULUAN

      Sebagai komponen penting dalam pelayanan kesehatan, hasil pemeriksaan laboratorium digunakan untuk penetapan diagnosis, pemberian pengobatan dan pemantauan hasil pengobatan, serta penentuan prognosis. Oleh karena itu hasil pemeriksaan laboratorium harus selalu terjamin mutunya

     Untuk meningkatkan mutu hasil pemeriksaan laboratorium agar tepat dan akurat, sampel yang diperoleh harus memenuhi kriteria sesuai dengan pemeriksaan yang akan dilakukan karena tahap preanalitik sangat menentukan hasil laboratorium yang akan dikeluarkan dan ditahap ini adalah yang paling banyak terjadi kesalahan. Untuk itu teknik pengambilan darah (venipuncture) harus memenuhi SOP, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.

     Banyak berbagai masalah yang dapat ditimbulkan dari prosedur venipuncture. Banyak beberapa faktor yang dapat menimbulkan masalah dalam prosedur venipuncture, baik masalah yang ditimbulkan oleh pasien itu sendiri, faktor teknis, maupun faktor fisiologis.

      Oleh karena itu untuk mengurangi berbagai masalah yang dapat ditimbulkan dari prosedur venipuncture kami buat makalah ini. Dengan adanya makalah ini diharapkan seorang phlebotomist dapat melakukan cara pencegahan dan cara mengatasi dari berbagai masalah yang dapat ditimbulkan dari prosedur venipuncture.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Penyulit Dalam Flebotomi

1. Faktor pasien

a) Pasien tidak kooperatif : takut, Menolak, dll.

b) Kanak-kanak : takut

c) Dewasa / lanjut usia : rasa sakit, Gangguan jiwa,dll.

Solusi : cari bantuan petugas lain / tenangkan dan terangkan perlunya.

2. Faktor fisiologik

· Syncope (pingsan)

Syncope adalah keadaan dimana pasien kehilangan kesadarannya beberapa saat/ sementara waktu sebagai akibat menurunnya tekanandarah.

Gejala dapat berupa rasa pusing, keringat dingin, nadi cepat, pengelihatan kabur/ gelap, bahkan bisa sampai muntah. Hal ini biasanya terjadi karena adanya perasaan takut atau akibat pasien puasa terlalu lama. Rasa takut atau cemas bisa juga timbul karena kurang percaya diri .

Itulah sebabnya mengapa perlu memberikan penjelasan kepada pasien tentang tujuan pengambilan darah dan prosedur yang akan dialaminya. Penampilan dan perilaku seorang Flebotomis juga bias mempengaruhi keyakinan pasien sehingga timbul rasa curiga/ was-was ketika proses pengambilan darah akan dilaksanakan. Oleh sebab itu penampilan dan perilaku seorang flebotomis harus sedemikian rupa, sehingga tampak berkompetensi dan profesional.

Cara mengatasi :

a. Hentikan pengambilan darah.

b. Baringkan pasien ditempat tidur, kepala dimiringkan kesalah satu sisi

c. Tungkai bawah ditinggikan ( lebih tinggi dari posisi kepala )

d. Longgarkan baju yang sempit dan ikat pinggang.

e. Minta pasien menarik nafas panjang

f. Hubungi dokter

g. Pasien yang tidak sempat dibaringkan, diminta menundukan kepala diantara kedua kakinya dan menarik nafas panjang

Cara Pencegahan Pasien diajak bicara supaya perhatiannya dapat dialihkan. Pasien yang akan dirawat syncope sebaiknya dianjurkan berbaringpada waktu pengambilan darah. Kursi pasien mempunyai sandaran dan tempat/ sandaran tangan.

3. Faktor teknik

a. Cara pengambilan salah

b. Arah tusukan tidak tepat

c. Sudut tusukan terlalu kecil/ besar

d. Keliru menentukan vena yang dipilih

e. Tusukan terlalu dalam / kurang dalam

f. Pembuluh bergeser

Tusukan sudah tepat, tetapi darah tidak cukup terhisap. Biasanya disebabkan oleh :

a. Kesalahan teknik

b. Pembuluh darah menyempit karena merasa tidak nyaman

c. Pembuluh darah kolaps karena volume darah kurang

Solusi :

- tenangkan pasien

- Kompres daerah yang akan ditusuk

- Perbaiki keadaan umum, cari pembuluh yang lebih memungkinkan.

Beberapa ciri yang lebih mungkin ada hambatan pengambilan :

a. Anak gemuk,sehingga tidak mudah menentukan lokasi pembuluh darah

b. Anak dengan pembuluh darah kecil, biasanya anak perempuan lebih kecil ukurannya, sehingga lebih sulit diambil.

c. Anak dengan pola posisi pembuluh darah yang berbeda. Meski ada pola umum, ada pula yang polanya berbeda, sehingga phlebotomis harus mencari lebih lama.

Harap dipahami, tidak pula rasional kalau kita lantas mudah memarahi mereka. Membuat phlebotomis gelisah karena kita marah, hanya akan memperbesar risiko kegagalan mereka menjalankan tugas.

Prosedur pengecekan identitas, pertanyaan rentang riwayat pengambilan sampel sebelumnya, penjelasan tentang berapa volume darah dan teknik yang akan diambil, sudah menjadi prosedur baku untuk dijelaskan. Dengan kita aktif bertanya dan menjelaskan, akan makin kecil risiko adanya data yang terlewatkan.

Pertanyaan dari pasien juga akan memberi kesempatan kepada dua pihak untuk saling mengukur keyakinan diri. Kalau nanti si petugas menyatakan sulit, baru kita teruskan "Anda yakin mengambil sampel darah anak saya?". Dengan tahapan seperti ini, si petugas tidak akan mengedepankan emosi - yang tentu saja sebenarnya tidak diperbolehkan apapun alasannya.

Begitu juga kalau memang si petugas yakin, beri dia dukungan agar makin yakin. Kalau berhasil dengan mulus, sampaikan terima kasih. Kalaupun kemudian memang gagal, sampaikan "apa tidak sebaiknya Anda minta diganti yang lain agar lebih yakin?". Dengan langkah-langkah seperti ini, bisa terhindarkan kekakuan hubungan yang tidak diperlukan.

Sekarang, alat pengambilan sampel darah sudah makin maju, tidak lagi menggunakan tabung suntik seperti dulu. Ada tabung khusus yang bersifat "vacuum" (bertekanan negatif) sehingga rasa sakit lebih ringan sekaligus memperkecil risiko darah-beku saat baru saja diambil. Tetapi, ada saatnya pula pengambilan tetap menggunakan jarum biasa, karena keperluan pemeriksaan tertentu (karena ada beda perlakuan terhadap sampel darah, tidak sama dengan sampel darah untuk pemeriksaan darah secara umum).

Pengambilan sampel darah relatif lebih sulit pada bayi, yang makin muda. Perlu teknik tinggi dan pengalaman lapangan lama. Tempatnya sering harus mencari-cari yang paling memungkinkan. Paling disukai tetap di siku-dalam, tetapi bisa juga di kaki.

Kalau anak kita dirawat di RS, ada lagi prosedur pengambilan darah yang memang secara teknis lebih sulit, yaitu untuk pemeriksaan Blood-Gas Analysis (BGA : analisa gas darah). Yang diperlukan adalah "darah arteri" bukan darah vena. Biasanya diambil dari arteri femoralis (di bagian pangkal paha). Warna darahnya(lebih cerah) beda dengan darah vena (lebih gelap). Setelah diambil sesegera mungkin dihindari dari kontak dengan udara dan diperiksa secepat-cepatnya.

Memang, sekolah phlebotomis "hanya" bisa mengajarkan ilmu, teori, latihan pada manequin dan sedikit latihan pada pasien. Keterampilan hanya bisa diperoleh dari pengalaman. Ada kemungkinan pengambilan sampel darah pada Anda atau anak Anda tidak bisa sekali berhasil. Namun, dari pengalaman seperti itulah phlebotomis akan makin terampil.

B. Komplikasi Flebotomi

Komplikasi berkenaan dengan tindakan Flebotomi :

1. Syncope (pingsan)

Syncope adalah keadaan dimana pasien kehilangan kesadarannya beberapa saat/ sementara waktu sebagai akibat menurunnya tekanan darah. Gejala dapat berupa rasa pusing, keringat dingin, nadi cepat, pengelihatan kabur/ gelap, bahkan bisa sampai muntah.

Hal ini biasanya terjadi karena adanya perasaan takut atau akibat pasien puasa terlalu lama. Rasa takut atau cemas bisa juga timbul karena kurang “ percaya diri “ Itulah sebabnya mengapa perlu memberikan penjelasan kepada pasien tentang tujuan pengambilan darah dan prosedur yang akan dialaminya.

Penampilan dan perilaku seorang Flebotomis juga bisa mempengaruhi keyakinan pasien sehingga timbul rasa curiga/ was-was ketika proses pengambilan darah akan dilaksanakan. Oleh sebab itu penampilan dan perilaku seorang flebotomis harus sedemikian rupa sehingga tampak berkompetensi dan profesional

Cara mengatasi :

a. Hentikan pengambilan darah

b. Baringkan pasien ditempat tidur, kepala dimiringkan kesalah satu sisi

c. Tungkai bawah ditinggikan ( lebih tinggi dari posisi kepala )

d. Longgarkan baju yang sempit dan ikat pinggang

e. Minta pasien menarik nafas panjang

f. Hubungi dokter

g. Pasien yang tidak sempat dibaringkan, diminta menundukan kepala diantara kedua kakinya dan menarik nafas panjang

Cara Pencegahan :

a. Pasien diajak bicara supaya perhatiannya dapat dialihkan

b. Pasien yang akan dirawat syncope sebaiknya dianjurkan berbaring pada waktu pengambilan darah

c. Kursi pasien mempunyai sandaran dan tempat/ sandaran tangan

2. Rasa Nyeri

Rasa nyeri berlangsung tidak lama sehingga tidak memerlukan penanganan khusus. Nyeri bisa timbul akibat alkohol yang belum kering atau akibat penarikan jarum yang terlalu kuat.

Cara pencegahan :

a. Setelah desinfeksi kulit, yakin dulu bahwa alcohol sudah mengering sebelum pengambilan darah dilakukan.

b. Penarikan jarum tidak terlalu kuat

c. Penjelasan/ Menggambarkan sifat nyeri yang sebenarnya ( memberi contoh )

3. Hematoma

Hematoma adalah terkumpulnya massa darah dalam jaringan ( dalam Hal Flebotomi : jaringan dibawah kulit ) sebagai akibat robeknya pembuluh darah. Faktor penyebab terletak pada teknik pengambilan darah :

a. Jarum terlalu menungkik sehingga menembus dinding vena

b. Penusukan jarum dangkal sehingga sebagian lubang jarum berada diluar vena

c. Setelah pengambilan darah, tempat penusukan kurang ditekan atau kurang lama ditekan

d. Pada waktu jarum ditarik keluar dari vena, tourniquet ( tourniket) belum dikendurkan

e. Tempat penusukan jarum terlalu dekat dengan tempat turniket.

Cara mengatasi :

Jika dalam proses pengambilan darah terjadi pembengkakan kulit disekitar tempat penusukan jarum segera :

a. Lepaskan turniket dan jarum

b. Tekan tempat penusukan jarum dengan kain kasa

c. Angkat lengan pasien lebih tinggi dari kepala (+- 15 menit)

d. Kalau perlu kompres untuk mengurangi rasa nyeri

4. Pendarahan

Komplikasi pendarahan lebih sering terjadi pada pengambilan darah arteri. Pengambilan darah kapiler lebih kurang resikonya.

Pendarahan yang berlebihan ( atau sukar berhenti ) terjadi karena terganggunya system koagulasi darah pasien. Hal ini bisa terjadi karena :

a. Pasien mengalami pengobatan dengan obat antikougulan sehingga menghambat pembekuan darah.

b. Pasien menderita gangguan pembekuan darah ( trombositopenia, defisiensi factor pembeku darah (misalnya hemofilia )

c. Pasien mengidap penyakit hati yang berat ( pembentukan protrombin, fibrinogen terganggu )

Cara mengatasi :

a. Tekan tempat pendarahan

b. Panggil perawat/dokter untuk penanganan selanjutnya

Cara pencegahan :

a. Perlu anamnesis ( wawancara) yang cermat dengan pasien

b. Setelah pengambilan darah, penekanan tempat penusukan jarum perlu ditekan lebih lama

5. Alergi

Alergi bisa terjadi terhadap bahan- bahan yang dipakai dalam flebotomi, misalnya terhadap zat antiseptic/ desinfektan, latex yang ada pada sarung tangan, torniket atau plester.

Gejala alergi bisa ringan atau berat, berupa kemerahan, rhinitis, radang selaput mata, kadang-kadang bahkan bisa (shock).

Cara mengatasi :

a. Tenangkan pasien, beri penjelasan

b. Panggil dokter atau perawat untuk penanganan selanjutnya

Cara pencegahan :

a. Wawancara apa ada riwayat alergi

b. Memakai plester atau sarung-tangan yang tidak mengandung latex

6. Trombosis

Terjadi karena pengambilan darah yang berulang kali ditempat yang sama sehingga menimbulkan kerusakan dan peradangan setempat dan berakibat dengan penutupan ( occlusion ) pembuluh darah. Hal ini juga terlihat pada kelompok penggunaan obat ( narcotics ) yang memakai pembuluh darah vena.

Cara pencegahan :

a. Hindari pengambilan berulang ditempat yang sama

b. Pembinaan pengidap narkotika

7. Radang Tulang

Penyakit ini sering terjadi pada bayi karena jarak kulit-tulang yang sempit dan pemakaian lancet yang berukuran panjang

Cara mengatasi:

· Mengatasi peradangan tulang

Cara Pencegahan:

· Menggunakan lancet yang ukurannya sesuai. Saat ini sudah dipasarkan lanset dalam berbagai ukuran disesuaikan dengan kelompok usia.

· Setiap kejadian komplikasi Flebotomi harus dilaporkan kepada dokter dan dicatat dalam buku catatan tersendiri dengan mencantumkan identitas pasien selengkapnya, tanggal dan jam kejadian, dan tindakan yang diberikan.

8. Anemia

Pada bayi, terutama bayi baru lahir dimana volume darah sedikit, pengambilan darah berulang dapat menyebabkan anemia. Selain itu pengambilan darah kapiler pada bayi terutama yang bertulang dapat menyebabkan selulitis, abses, osteomielitis, jaringan parut dan nodul klasifikasi. Nodul klasifikasi tersebut mula-mula tampak seperti lekukan yang 4-12 bulan kemudian akan menjadi nodul dan menghilang dalam 18-20 bulan.

9. Komplikasi neurologis

Komplikasi neurologis dapat bersifat lokal karena tertusuknya syaraf dilokasi penusukan, dan menimbulkan keluhan nyeri atau kesemutan yang menjalar ke lengan, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Walaupun jarang, serangan kejang ( seizures) dapat pula terjadi.

Penanganan :

· Pasien yang mengalami serangan saat pengambilan darah harus dilindungi dari perlukaan.

· Hentikan pengambilan darah, baringkan pasien dengan kepala miringkan ke satu sisi, bebaskan jalan nafas, hindari agar lidah tidak tergigit.

· Segera mungkin aktifkan perlengkapan keselamatan, hubungi dokter

· Lakukan penekanan secukupnya di daerah penusukan sambil membatasi pergerakan pasien.

C. Faktor yang Diperhatikan:

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pengambilan darah vena adalah :

a. Pemasangan turniket (tali pembendung)

· Pemasangan dalam waktu lama dan terlalu keras dapat menyebabkan hemokonsentrasi (peningkatan nilai hematokrit/PCV dan elemen sel), peningkatan kadar substrat (protein total, AST, besi, kolesterol, lipid total).

· Melepas turniket sesudah jarum dilepas dapat menyebabkan hematoma.

b. Jarum dilepaskan sebelum tabung vakum terisi penuh sehingga mengakibatkan masukknya udara ke dalam tabung dan merusak sel darah merah.

c. Penusukan

· Penusukan yang tidak sekali kena menyebabkan masuknya cairan jaringan sehingga dapat mengaktifkan pembekuan. Di samping itu, penusukan yang berkali-kali juga berpotensi menyebabkan hematoma.

· Tusukan jarum yang tidak tepat benar masuk ke dalam vena menyebabkan darah bocor dengan akibat hematoma.

d. Kulit yang ditusuk masih basah oleh alkohol menyebabkan hemolisis sampel akibat kontaminasi oleh alkohol, rasa terbakar dan rasa nyeri yang berlebihan pada pasien ketika dilakukan penusukan.


BAB III
PENUTUP

      Dalam makalah ini kami membahas venipuncture III yang mencakup penyulit-penyulit, komplikasi dan pencegahan, dan faktor yang diperhatikan dalam melakukan pengambilan darah vena atau venipuncture. Dari penyulit-penyulit venipuncture dapat kami simpulkan menjadi tiga faktor yaitu faktor pasien, faktor fisiologik, dan faktor teknik. Dari segi faktor pasien, pasien yang tidak kooperatif (takut atau menolak) akan menganggu dalam pengambilan darah ini karena bila pasien sudah merasa takut venanya aka mengalami vasokonstriksi (mengkerut) sehingga akan sulit untuk diambil dan bahkan bisa dilakukan pengambilan berulang. Dari segi fisiologik, salah satunya adalah syncope (pingsan) ini bisa disebabkan karena pasien merasa ketakutan atau mungkin pasien sedang puasa terlalu lama yang dirasakan denyut nadi cepat, keringat dingin, tekanan darah menurun sehingga kesadarannya menurun. Lalu faktor teknik, inilah faktor yang datangnya dari seorang fl\ebotomis itu sendiri misalnya Cara pengambilan salah, arah tusukan tidak tepat, sudut tusukan terlalu kecil / besar, keliru menentukan vena yang dipilih, tusukan terlalu dalam / kurang dalam, pembuluh darahnya bergeser.

      Kemudian berbagai macam komplikasi dan pencegahannya yaitu syncope (pingsan), rasa nyeri, hematoma, pendarahan, alergi, anemia, trombosis, radang tulang, kerusakan neurologis (saraf), dan lain-lain. Contoh salah satunya adalah hematoma yaitu terkumpulnya massa darah dalam jaringan di bawah kulit sebagai akibat robeknya pembuluh darah. Biasanya disebabkan karena dalam penusukan jarum terlalu menukik sehingga menembus dinding vena ataupun terlalu dangkal sehingga sebagian lubang jarum masih di luar dinding vena. Selain itu disebabkan daerah penusukan dekat dengan pemasangan tourniket atau pada saat akan menarik jarum tourniket masih terpasang dan masih banyak lagi penyebab lainnya.

      Selain penyulit dan komplikasi kami juga merangkum tentang faktor yang diperhatikan dalam venipuncture yaitu dari pembendungan yang terlalu lama dapat mengakibatkan hemokonsentrasi dan peningkatan substrat. Dari segi penusukan, bila tidak tepat mengenai vena atau sampai menembus vena akan mengakibatkan kebocoran vena atau yang disebut hematoma. Lalu pada saat penusukan bila kulit masih basah oleh alkohol dan langsung dilakukan pengambilan akan menyebabkan rasa terbakar atau rasa nyeri yang berlebihan bahkan sampel akan mengalami hemolisis karena terkontaminasi oleh alkohol.

 

DAFTAR PUSTAKA

Ø Dian Rakyat. Penuntun Laboratorium Rakyat. Bandung. 1992. Hal: 7-112. Patelki kaltim : Kompetensi Profesional Flebotomi.

Ø http://patelkikaltim.blogspot.com/2010/06/kompetensi-profesional-flebotomi/07-10-2012/11.00

Ø Arief, Mansyur. Teknik Flebotomi dan Antikoagulan. [serial on internet][cited 20 Maret 2010].

Ø http://www.scribd.com/doc/49519130/Dr-Mansyur-Teknik-Flebotomi-14/07-10-2012/20.00

Ø Pengertian Flebotomi . [serial on internet] 18 Juni 2009 [cited 21 Maret2010].

Ø http://teklabkes.blogspot.com/2009/07/pengertian-flebotomi-html/07-10-2012/15.35

Ø http://labkesehatan.blogspot.com/2009/12/phlebotomy.html/06/10/2012/19.23

Ø http://analislaboratoriumkesehatan.blogspot.com/search/label/Phlebotomy/06/10/2012/20.22

Alat–Alat Laboratorium

Becker glass

 

clip_image002 clip_image004 clip_image005

Becker berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 oC. Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L. Becker glass memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat ciar.

Fungsi :

Sebagai tempat melarutkan zat.

Tempat memanaskan.

Menguapkan larutan / air.

Menampung zat kimia yang bersifat korosif

GELAS UKUR

 

clip_image007 clip_image009

Gelas ukur berbentuk silinder, terbuat dari jenis gelas boroksilikat. Kapasitas volume gelas ukur 5 – 2000 ml. Memiliki beberapa pilihan berdasarkan volumenya, volume tersebut ditentukan berdasarkan miniskus bawah larutan.

Fungsi :

Untuk mengukur volume larutan

Dapat digunakan untuk merendam pipet dalam asam pencuci

Gelas ukur yang dilengkapi dengan tutup asah digunakan untuk melarutkan zat hingga volume tertentu.

KACA ARLOJI (Watch Glasses)

 

clip_image011 clip_image013

Kaca arloji terbuat dari gelas boroksilat berupa piring mempunyai diameter yang bervariasi antara 30 – 200 mm.

Fungsi :

1. Sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia

2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia yang bersifat higroskopis.

3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.

BOTOL TIMBANG ( Weight Bottle )

clip_image015

Botol timbang terbuat dari jenis gelas boroksilikat, dilengkapi dengan tutup asah. Botol timbang mempunyai tipe bentuk tinggi dan pendek. Kapasitas botol timbang mulai 15 – 80 mL.

Fungsi :

Digunakan di dalam menentukan kadar air suatu zat. Selain itu digunakan untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang terutama untuk bahan cair yang bersifat higroskopis. Saat menimbang zat cair yang bersifat mudah menguap botol timbang harus dalam kondisi tertutup agar tidak terjadi penguapan.

CORONG GELAS ( Funnel conical )

clip_image016

 clip_image018

Terbuat dari kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek.

Fungsi :

Memasukan atau memindah larutan /cairan suatu wadah ke wadah lain yang bermulut kecil.

Digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian atas.

CORONG PISAH

 

clip_image020

berupa corong yang bagian atasnya bulat dengan lubang pengisi terletak di sebelah atas, bagian bawahnya berkatup. Terbuat dari kaca. Fungsi : Untuk memisahkan campuran larutan yang memiliki kelarutan yang berbeda. Biasanya digunakan dalam proses ekstraksi.

Cara menggunakannya : campuran yang akan dipisahkan dimasukkan lewat lubang atas, katup dalam keadaan tertutup. Pegang tutup bagian atas, corong dipegang dengan tangan kanan dan kiri dalam posisi horisontal, kocok agar ekstraksi berlangsung dengan baik. Buka tutup bagian atas, keluarkan larutan bagian bawah melalui katup secara pelan. Tutup kembali katup jika larutan lapisan bawah sudah keluar.

Recent Comments

Marie - The Aristocats 4